Kimia Dasar
Struktur Atom dan Sisitem Periodik
Nama : Wikanthi
Rahayuningtyas
NIM : 148420100028
Jurusan : Pendidikan IPA
Fakultas : FKIP
Kelas : A1
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Jl. Mojopahit no. 666
Soal
1.
Partikel-partikel berikut yang termasuk partikel
dasar atom adalah....
(A) Proton, elektron,
neutron (D) Proton, elektron,
neutron, nukleon,
(B) Nukleon,
muon, positron (E) Proton,
neutron, nukleon
(C) Proton,
elektron, nukleon
2.
Lambang
suatu unsur maka pada satu atom unsur X mempunyai. . .
(beri penjelasan cara mengerjakannya)
A. 18 neutron dan 18 proton B.
22 neutron dan 22 proton
C. 40 proton dan 18 elektron D.
18 proton dan 22 neutron
E. 18 neutron, 22 proton, dan 22 elektron
3.
Pada
isotop unsur , jumlah proton
dan netron kedua unsur secara berturut – turut adalah . . . (beri penjelasan
cara mengerjakannya)
A. (26 , 26) : (88 , 88) B.
(26 , 26) : (88 , 138) C. (26 ,
30) : (88 , 138)
D. (26 , 30) : (88 , 266) E.
(26 , 56) : (88 , 138)
5.
Jelaskan
kelemahan dan kelebihan model atom Thomson
!
6.
Sebutkan
masing – masing muatan yang di bawa oleh
elektron, proton, dan nutron !
7.
Jelaskan
tentang (dan beri contoh masing-masing)
a.
Isotop
b.
Isobar
c.
Isoton
8.
Tuliskan
konfigurasi elektron ion Al3+ (Z = 13) !
9.
Apakah
yang di maksud dengan
a.
Bilangan
kuantum utama
b.
Bilangan
kuantum azlimut
c.
Bilangan
kuantum magnetik
d.
Bilangan
kuantum spin
10. Unsur X bernomer atom 8, maka harga keempat bilangan kuantum
elektron terakhir unsurr tersebut adalah … ?
Jawaban
1.
A.
Proton, elektron, neutron
2.
Diket
: 40 = nomer massa =
18 = nomer atom =
Ditanya :
Jawab :
Nomer massa =
40 = 18 +
= 40 – 18
= 22
Jadi jumlah
neutronnya adalah 22 neutron.
D. 18 proton
dan 22 neutron
3.
Diket
: nomer massa Fe = 56
Nomer
atom Fe = 26 =
Nomer
massa Ra = 226 =
Nomer atom Ra = 88 =
Ditanya :
Jawab :
Nomer massa Fe
=
56 = 26 +
=
56 – 26
= 30
Jadi jumlah
proton Fe = 26 dan jumlah neutronnya = 30
Nomer massa Ra =
226 = 88 +
= 226 – 88
= 138
Jadi jumlah
proton Ra = 88 dan jumlah neutron = 138
4.
a.
Teori aton dalton
1) Unsur-unsur terdiri dari partikel-partikel yang luar biasa kecil yang tidak dapat dibagi
kembali(disebut atom).Dalam
reaksi kimia,mereka tidak dapat diciptakan,dihancurkan atau diubah
menjadi jenis unsur yang lain.
2) Semua atom dalam unsur yang sejenis adalah sama dan oleh
karena itu memiliki sifat-sifat yang serupa;seperti massa dan ukuran.
5) Atom-atom
dari 2 unsur atau lebih dapat direaksikan dalam perbandingan-perbandingan
yang berbeda untuk menghasilkan lebih dari 1 jenis senyawa.
b. Teori Niels Bohr
1)
Elektron mengitari inti
atom dalam orbit-orbit tertentu yang berbentuk lingkaran. Orbit-orbit ini
sering disebut sebagai kulit-kulit elektron yang dinyatakan dengan notasi K, L,
M, N ... dst yang secara berututan sesuai dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst.
2)
Elektron dalam tiap orbit mempunyai energi tertentu yang
makin tinggi dengan makin besarnya lingkaran orbit atau makin besarnya harga n.
Energi ini bersifat terkuantisasi dan harga-harga yang diijinkan dinyatakan
oleh harga momentum sudut elektron yang terkuantisasi sebesar n (h/2Ï€)
dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst.
3)
Selama dalam orbitnya,
elektron tidak memancarkan energi dan dikatakan dalam keadaan stasioner.
Keberadaan elektron dalam orbit stasioner ini dipertahankan oleh gaya tarik
elektrostatik elektron oleh inti atom yang diseimbangkan oleh gaya sentrifugal
dari gerak elektron.
4)
Elektron dapat
berpindah dari orbit satu ke orbit lain yang mempunyai energi lebih tinggi bila
elektron tersebut menyerap energi yang besarnya sesuai dengan perbedaan energi
antara kedua orbit yang bersangkutan, dan sebaliknya bila elektron berpindah ke
orbit yang mempunyai energi lebih rendah akan memancarkan energi radiasi yang
teramati sebagai spektrum garis yang besarnya sesuai dengan perbedaan energi
antara kedua orbit yang bersangkutan.
5)
Atom dalam molekul
dikatakan dalam keadaan tingkat dasar (ground state) apabila
elektron-elektronnya menempati orbit-orbit sedemikian sehingga memberikan
energi total terendah. Dan apabila elektron-elektron menempati orbit-orbit yang
memberikan energi lebih tinggi daripada energi tingkat dasarnya dikatakan atom
dalam tingkat tereksitasi (excited state). Atom dalam keadaan dasar
lebih stabil daripada dalam keadaan tereksitasi.
5. a. Kelemahan atom Thomson
Model
Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam
bola atom tersebut.
b. Kelebihan atom
Thomson
Membuktikan
adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan
merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
6.
a. Proton
proton memilki muatan
positif. Muatan : +1.602176487 × 10-19
C
b. Neutron
Muatan :0 C
c. Elektron
Muatan :0 C
c. Elektron
Elektron
memiliki muatan negatif. Muatan: -1.602176487 × 10-19 C
7.
pengertian dan
contoh :
a.
Isotop
Adalah
atom yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi memiliki nomor massa yang
berbeda disebut dengan isotop.
Contoh
: dan
b.
Isobar
Adalah
atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda) tetapi mempunyai
jumlah nomor massa yang sama. Karena nomor atomnya berbeda maka sifat-sifatnya
juga berbeda.
Contoh
: dan
c.
Isoton
Adalah
atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda),tetapi mempunyai
jumlah neutron yang sama.Karena nomor atomnya berbeda maka sifat-sifatnya juga
berbeda.
Contoh
: dan
8.
Al3+
= 2, 8
Atau
Al3+
= 1s2 2s2 2p6
9.
Pengertian
a.
Bilangan
kuantum utama
Adalah bilangan yang
menggambarkan lintasan elektron atau tingkat energi utama yang dinotasikan
dengan n. Semakin besar nilai n,
semakin besar pula nilai rata-rata energi kulit tersebut. Karena semakin jauh
letak elektron dari inti atom, energinya semakin besar. Dengan kata lain,
semakin besar nilai n maka letak elektron semakin jauh dari inti atom. Lintasan
tersebut dalam konfigurasi elektron dikenal sebagai kulit. Bilangan kuantum
utama (n) juga dapat digunakan untuk menentukan jari-jari atom, yaitu jarak
dari inti atom sampai kulit terluar. Semakin besar nilai n, jari-jari atomnya
juga semakin besar. Bilangan kuantum utama (n) diberi nomor dari n = 1 sampai
dengan n = ≈ . Kulit-kulit tersebut disimbolkan dengan huruf, dimulai
huruf K, L, M, N, dan seterusnya.
b.
Bilangan
kuantum azlimut
Adalah bilangan yang menggambarkan subkulit atau subtingkat energi
utama yang dinotasikan dengan l. Bilangan kuantum azimut menentukan
bentuk orbital dari elektron. Bilangan kuantum azimuth (l) membagi kulit
menjadi orbital-orbital yang lebih kecil (subkulit). Untuk setiap kulit n,
memiliki bilangan kuantum azimuth (l) mulai l = 0 sampai l
= (n – 1). Biasanya subkulit dengan l = 1, 2, 3, …, (n – 1) diberi
simbol s, p, d, f, dan seterusnya. Bilangan kuantum azimuth (l) menggambarkan
bentuk orbital. Selain itu, pada atom yang memiliki dua elektron atau lebih
bilangan kuantum azimuth (l) juga menyatakan tingkat energi. Untuk kulit
yang sama, energi subkulit akan meningkat dengan bertambahnya nilai l.
Jadi, subkulit s memiliki tingkat energi yang terendah, diikuti subkulit p, d,
f, dan seterusnya.
c.
Bilangan
kuantum magnetik
Adalah bilangan yang menyatakan orientasi orbital dalam subkulit
yang dinotasikan dengan m. Dengan demikian, setiap orbital dalam
subkulit tertentu dapat dibedakan orientasi orbitalnya dengan bilangan
magnetik. Bilangan magnetik dinyatakan dengan bilangan bulat.
Nilai m dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Nilai m = -l
sampai +l
d.
Bilangan
kuantum spin
Menggambarkan arah rotasi atau putaran elektron dalam satu orbital yang
dinotasikan dengan s. Karena hanya ada 2 arah putaran yang mungkin yaitu searah
jarum jam (clockwise) dan berlawanan arah jarum jam (anticlockwise), maka
setiap orbital memuat 2 elektron dengan arah rotasi yang berlawanan. Oleh
karena itu diberi nilai ± ½. Arah rotasi pertama ditunjukkan ke atas dengan
notasi s = +½ atau rotasi searah dengan arah putaran jarum jam dengan
simbol ↑. Sedangkan arah ke bawah menunjukkan notasi s = -½ atau
berlawanan dengan arah putaran jarum jam dengan simbol ↓. Bilangan kuantum
spin merupakan dasar pengisian elektron dalam orbital.
10. X = 8
X = 1s2 2s2 2p4
n = 2
l = 1
m = -1
s = - 1/2